Efek Cinta


Hari Pertama

Baiklah, untuk sementara aku akan melupakan pertanyaan itu karena mungkin sudah lebih dari 3 kali aku menanyakan hal itu padanya, namun jawaban yang kudapat masih juga tetap sama. Aku takut ini malah membosankan baginya. Lebih baik aku terima saja terima alasannya, karena aku memang jarang berhasil menyangkal alasan yang ia berikan. Aku rasa itu memang masuk akal, tapi bukan untuk orang seperti aku. Tapi untuk orang seperti dia. Yah, seperti biasa, saran dan masukan yang aku berikan memang sangat jarang berterima olehnya. Namun hal itu tidak pernah membuat aku lelah untuk menyayanginya, mencintainya, mendo’akannya dan mengingatkannya.
                Karena kita manusia punya pemikiran yang berbeda dan karakter yang berbeda juga, namun perbedaan itu tidaklah serta merta  kita jadikan alasan untuk membenci dan menjauhi, cukuplah ia menjadi keindahan layaknya bunga di taman, bila hanya terdapat satu jenis bunga tentu sangat membosankan.
                5 tahun mungkin adalah waktu yang sangat lama untuk mengenal dan memahami seseorang, namun nyatanya hingga kini aku belum menemukan strategi yang tepat untuk memberikan motivasi padanya. Atau mungkin belum waktunya. Baiklah, akan aku pupuk kesabaran ini sambil menunggu kabar baik darinya. Kabar baik tentang kesuksesannya, kabar baik tentang kebahagiannya.
                Ah, sepertinya aku terlalu memikirkannya, terlalu mencampuri urusannya. Tapi, Talhah juga pernah melakukan ini pada sahabatnya, yang ketika itu menikah dengan orang yang ia cintai. Namun, alangkah sedih hati Talhah melihatnya orang yang ia cintai bermurung diri karena tidak memperoleh hak bathin dari suaminya yaitu sahabat talhah. Lalu Talhah pun memberanikan diri untuk bertamu ke rumah sahabat yang dicintainya karena Allah.
                Setelah bermalam di rumah sahabatnya lalu Talhah pun berhasil membujuk sang sahabat untuk menyeimbangkan antara hak istri dan hak Allah. Karena selama ini sang sahabat menhabiskan malamnya untuk berdua dengan Allah, dan siangnya ia habiskan untuk berpuasa hingga terabaikanlah hak sang istri.  (Kisah para sahabat Rasul).
                Tidak, aku tidak berlebihan, tapi mungkin aku terlalu berambisi untuk mengajak, dan menyaksikan orang yang dicintai melakukan sesuatu yang menurut aku itu sangat mungkin dan harus dilakukan, padahal baginya belum tentu sama, walau kami sama-sama paham bahwa suatu nasib tidak akan pernah berubah sebelum manusia itu sendiri yang mengubahnya
Rabbi.. Mudahkanlah urusan kami di dunia ini dan di akhirat kelak, gerakkan hati kami untuk melangkah menuju pintu rezeki-Mu. Amin ya Rabbal alamin.  
                 
               

Comments